Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
BRIMO BRIMO BRIMO BRIMO

Bangunan Puskesmas Aluh-Aluh Memicu Keprihatinan: DPRD Minta Evaluasi Menyeluruh

BRIMO

Ambruknya Bangunan Puskesmas Aluh-Aluh Memicu Keprihatinan: DPRD Minta Evaluasi Menyeluruh

bangunan  Puskesmas Aluh-Aluh yang terletak di Jalan Inpres, Kecamatan Aluh-Aluh, Kabupaten Banjar, mengundang keprihatinan mendalam dari berbagai pihak. Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Banjar, Irwan Bora, yang pertama kali menanggapi kejadian tersebut, menyampaikan kekhawatirannya dengan sindiran tajam terkait potensi kelalaian dalam pembangunan dan pengawasan fasilitas publik tersebut.

“Benar-benar terkejut. Apalagi di tengah perbincangan soal konflik internasional seperti perang Iran-Israel, kami justru dihadapkan dengan masalah besar di daerah kita sendiri. Jangan-jangan ini dampak dari kelalaian yang tak terdeteksi,” ujar Irwan Bora dengan nada kesal.

Politisi Partai Gerindra ini langsung mendorong Komisi III dan IV DPRD Kabupaten Banjar untuk meninjau langsung lokasi kejadian. Irwan menegaskan bahwa insiden tersebut adalah masalah serius yang tidak bisa dianggap remeh. Ia juga meminta agar status Sertifikat Laik Fungsi (SLF) bangunan Puskesmas tersebut segera diperiksa, karena ini bukan kejadian pertama kalinya. Sebelumnya, bangunan Puskesmas Martapura 2 juga sempat terancam roboh.

“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Kalau tidak segera ditangani, bisa membahayakan keselamatan warga yang bergantung pada fasilitas kesehatan ini,” lanjut Irwan.

Evaluasi Konstruksi Bangunan dan Penyebab Kerusakan

Setibanya di Puskesmas Aluh-Aluh, rombongan DPRD langsung disuguhkan dengan kondisi yang memprihatinkan. Bangunan yang dulunya berfungsi sebagai ruang rawat inap kini terpasang pita Police Line yang menandakan bahwa area tersebut berbahaya untuk diakses. Lantaran struktur bangunan yang sudah sangat labil, petugas dan warga diimbau untuk menjauh demi keselamatan. Bahkan saat tim meninjau lebih jauh, terdengar bunyi decitan kayu, serta pecahan asbes dan keramik yang menunjukkan adanya kerusakan struktural yang semakin parah.

Bangunan Bagian Belakang UPTD Puskesmas Aluh-Aluh Banjar Retak, Plafon  Sebagian Lepas - Banjarmasinpost.co.id

Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia

Irwan Bora meminta Pemkab Banjar untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas konstruksi bangunan fasilitas publik, terutama yang berada di kawasan dengan kondisi tanah gambut, seperti Aluh-Aluh. Ia mempertanyakan mengapa bangunan yang dibangun pada tahun 2009 sudah rusak parah dalam waktu relatif singkat.

“Bangunan ini baru berusia sekitar 16 tahun. Kenapa bisa rusak seperti ini? Pasti ada yang tidak beres dalam hal pengawasan dan pemeliharaannya. Sebelum plafon ambruk, pasti sudah ada tanda-tanda retakan yang seharusnya bisa diantisipasi. Ini yang harus dipertanyakan,” kritiknya.

Panggilan untuk Evaluasi Total dan Penyelidikan

Menanggapi kejadian ini, Irwan Bora menyatakan bahwa pihaknya akan mengadakan rapat kerja gabungan dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar untuk membahas masalah ini lebih lanjut. Ia juga menginginkan Kepala Puskesmas yang bersangkutan turut hadir dalam rapat tersebut agar dapat memberikan penjelasan lebih jelas mengenai situasi ini.

“Sabtu malam, Insya Allah kami akan panggil pihak terkait. Semua harus hadir, termasuk Kepala Puskesmas Aluh-Aluh. Kami ingin mendapatkan penjelasan yang detail tentang bagaimana kejadian ini bisa terjadi,” ungkap Irwan.

Selain itu, Irwan juga mendesak agar Aparat Penegak Hukum (APH) turun tangan untuk menyelidiki apakah ada unsur kelalaian dalam pembangunan maupun pengawasan infrastruktur tersebut. Ia mengingatkan bahwa keselamatan warga dan para pasien yang memanfaatkan Puskesmas sangat penting untuk dijaga.

“Kita harus evaluasi secara menyeluruh. Kalau ada kelalaian dalam pembangunan atau pengawasan, harus dipertanggungjawabkan. Jangan sampai menunggu ada korban jiwa dulu baru bergerak. Ini harus jadi perhatian serius semua pihak,” pungkasnya.

Keprihatinan Masyarakat dan Harapan untuk Tindakan Cepat

Kejadian ambruknya bangunan Puskesmas Aluh-Aluh ini memang menyisakan kekhawatiran besar, terutama bagi masyarakat yang menggantungkan harapan pada fasilitas kesehatan ini. Selain itu, insiden ini juga membuka mata banyak pihak tentang pentingnya pengawasan dan pemeliharaan yang lebih baik terhadap infrastruktur publik, terutama yang berhubungan langsung dengan keselamatan dan kesehatan masyarakat.

Dengan adanya respons cepat dari DPRD Kabupaten Banjar dan rencana evaluasi yang akan dilakukan, diharapkan masalah ini dapat segera ditangani dan tidak terulang lagi di masa mendatang. Masyarakat berharap, melalui proses penyelidikan dan perbaikan yang transparan, bangunan Puskesmas Aluh-Aluh dapat kembali berfungsi dengan aman dan nyaman bagi warga sekitar

Klik Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *