Breaking News
Kumpulan informasi aktual seputar peristiwa penting yang terjadi di seluruh wilayah Indonesia, meliputi isu politik, kebijakan pemerintah, bencana, dan dinamika sosial masyarakat.
BRIMO BRIMO BRIMO BRIMO

Angin Puting Beliung dan Tanah Longsor di Kabupaten Balangan Berakhir, BPBD Siap Hadapi Musim Kemarau

BRIMO

Banjir, Angin Puting Beliung, dan Tanah Longsor di Kabupaten Balangan Berakhir, BPBD Siap Hadapi Musim Kemarau

angin puting beliung, dan tanah longsor (batingsor) akhirnya dinyatakan berakhir. Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan, H Rahmi, menyampaikan bahwa meskipun masih terjadi beberapa peristiwa bencana, intensitasnya jauh lebih rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Pada tahun ini, BPBD Balangan hanya mencatat tujuh kejadian banjir ringan yang disebabkan oleh kenaikan debit air secara singkat. Menurut Rahmi, meskipun ada kenaikan debit air, bencana tersebut tidak berlangsung lama, hanya terjadi selama satu hari. “Alhamdulillah, tahun ini kondisi relatif aman. Tidak sampai mendirikan posko maupun dapur umum. Kenaikan debit air di beberapa titik hanya berlangsung sebentar,” ungkap Rahmi dengan rasa syukur.

Faktor Penurunan Dampak Bencana

Rahmi mengungkapkan bahwa penurunan dampak bencana di Balangan tahun ini tak lepas dari dua faktor utama. Pertama adalah tidak adanya tabrakan kiriman air dari wilayah lain yang sering menjadi pemicu terjadinya bencana banjir. Kedua adalah meningkatnya kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana. Menurutnya, edukasi dan sosialisasi yang dilakukan oleh BPBD Balangan selama ini mulai menunjukkan hasil positif, terutama dalam meningkatkan partisipasi warga.

Angin Puting Beliung
Angin Puting Beliung

Baca Juga : Klasemen F1 2019 Usai Bottas Menangi GP Australia

“Peran warga cukup besar. Sosialisasi dan pelatihan yang selama ini kita lakukan mulai menunjukkan hasil positif,” lanjut Rahmi.

BPBD Balangan pun berkomitmen untuk terus memperkuat upaya mitigasi dan edukasi kebencanaan. Melalui pendekatan yang lebih efektif, BPBD berharap agar masyarakat lebih siap dalam menghadapi bencana yang bisa datang sewaktu-waktu, baik itu saat musim hujan maupun musim kemarau.

Menghadapi Perubahan Iklim dan Musim Kemarau

Rahmi juga mengingatkan bahwa perubahan cuaca yang semakin sulit diprediksi, seperti fenomena La Nina dan El Nino, membuat penanganan bencana harus lebih fleksibel dan disesuaikan dengan kondisi yang ada. Meski intensitas bencana pada musim hujan sudah menurun, BPBD Balangan tetap waspada terhadap ancaman bencana lain, terutama yang muncul pada musim kemarau.

Seiring dengan berakhirnya musim hujan, BPBD Balangan mulai mengalihkan perhatian dan persiapannya untuk menghadapi musim kemarau yang diperkirakan akan dimulai pada akhir Juli.

Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan

Sebagai langkah antisipasi dini, BPBD Balangan akan segera menetapkan status siaga kebakaran hutan dan lahan. “Kami akan segera berkoordinasi dengan instansi terkait dan relawan untuk kesiapan menghadapi musim kering, agar risiko karhutla bisa ditekan,” kata Rahmi.

Kami harus siap menghadapi segala kemungkinan, termasuk cuaca yang ekstrem. Ke depannya, kesiapsiagaan masyarakat akan terus kita tingkatkan untuk menghadapi potensi bencana,” tutup Rahmi.

Dengan kesadaran yang semakin tinggi dan upaya mitigasi yang konsisten, diharapkan Kabupaten Balangan bisa menjadi contoh dalam mengurangi risiko bencana di Indonesia.

Klik Disini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *